Jumat, 27 Maret 2015


Laporan Penelitian
Jamur Pada Roti
 
 
 
 
 
 
 
 
Nama : Naufal Murtadza
NISN : 9981526643
Kelas : X MIA 1
 
SMAS Cendana Mandau
TP 2014/2015
 
 
 
KATA PENGANTAR
 
 Assalam'mualaikum wr.wb
            Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya bisa membuat dan menyelesaikan makalah penelitian ini dengan baik, Alhamdulillah. Saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Guru Biologi saya yaitu Ibu Wiselmi yang telah membimbing saya agar dapat mengerti dan dapat melaksanakan penelitian ini.
          Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas semester “Metode Ilmiah” dimana saya memilih penelitian “Jamur pada Roti” dan agar pembaca dapat lebih memahami, mengerti dan menambah ilmu pengetahuan tentang membuat makalah metode ilmiah maupun pengetahuan terhadap jamur, berikut makalah yang saya sajikan dari berbagai sumber baik itu dari sumber internet , buku , dan pemikiran saya sendiri.
               Penelitian ini sebagai acuan atas pemahaman kita terhadap materi pelajaran yang diberikan selama satu semester ini. Dan semoga dengan penelitian ini mampu menambah kemampuan kami dalam meningkatkan ketelitian. Meskipun makalah ini mempunyai kekurangan dan kelebihan, sebelumnya saya minta maaf dan saya memohon kritik dan saran dari para pembaca ataupun pendengarnya. Terima Kasih.
 
 
 
Duri, 22 November 2014
 
 
____________________
Penulis                
 
 
 
 
 
DAFTAR ISI
 
Judul. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …… . ……….. . .1
Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……………. . . . … 2
Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………………. 3
BAB I    Pendahuluan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …….. . ……………. . . 4
A. Tujuan Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………………. . .  4
B. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……………….. . . . .4
C. Hipotesis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……………….. . . . . . . . . 4
BAB II        Dasar Teori. . . . . . . . . . . . . . . . . … . . . . . . . . . . . …….……… . .4
BAB III        Metode Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . …………... . . . . 6
A. Variabel. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……………….. . . . .6
B. Alat dan Bahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . ……………….7
C. Langkah Kerja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . ………………… .7
D.Laporan Harian Kerja Penelitian………………………………………8
BAB IV        Hasil dan Pembahasan. . . . . . . . . .. . . . . . .  . …………… . . 14
A. Tabel Pengamatan. . . . . . . . . . . . . . . . . .  . ……………... . . .14
B. Pembahasan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……………... . . . 15
BAB V        Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . …………... . .15
A. Kesimpulan.. . . . . . . . . . . . ………………. . . . . . . . . . .  . . . .  15
B. Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . ……………….. . .  15
BAB VI………………………………………………………………………………….……….15
Daftar Pustaka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .16
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB I
PENDAHULUAN
 
A.TUJUAN  PENELITIAN
1.       Untuk mengetahui jenis – jenis jamur yang tumbuh pada roti.
2.       Untuk mengetahui pengaruh kelembaban terhadap pertumbuhan jamur pada roti.
3.       Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan jamur pada roti tawar.
 
B.RUMUSAN MASALAH
·         Apakah kelembaban mempengaruhi pertumbuhan jamur  pada roti ?
 
C.HIPOTESIS
·         Ada pengaruh kelembaban terhadap pertumbuhan jamur pada roti.
 
BAB II
DASAR TEORI JAMUR
A.CIRI MORFOLOGI JAMUR
Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi tidak memiliki daun dan akar yang sejati, dan juga tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidak dapat melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, jamur diklasifikasikan tersendiri karena tidak dapat digolongkan dalam tumbuhan ataupun hewan.
          Pada umumnya jamur mempunyai sel banyak ( multiseluler ) misalnya jamur merang dan jamur tempe, tetapi ada juga yang bersel tunggal ( uniseluler ) seperti ragi atau yeast/saccharomyces. Jamur multiseluler tersusun atas benang – benang yang disebut hifa.
          Jalinan atau kumpulan hifa akan membentuk suatu miselium dan miselium yang tumbuh menyebar di atas substrat dan berfungsi sebagai penyerap makanan dari lingkungan. Makanan yang diserap jamur adalah makanan yang masih berbentuk senyawa – senyawa kompleks akan diuraikan terlebih dahulu di luar sel jamur, yaitu dengan menghasilkan enzim – enzim hidrolitik ekstraseluler. Makanan jamur bisa berasal dari sumber – sumber seperti tanah subur, produk makanan buatan pabrik, tumbuhan dan hewan. Jamur memiliki haustorium yaitu suatu hifa yang khusus digunakan untuk menyerap sari – sari makanan tempat jamur tersebut hidup.
 
B. CIRI FISIOLOGI JAMUR
          Jamur lebih tahan hidup dalam keadaan alam sekitar yang tidak menguntungkan dibanding dengan jasad – jasad renik lainnya. Jamur dapat tumbuh pada suhu yang luas dari suhu yang mendekati 0ºC sampai 37ºC.
 
C.JENIS – JENIS JAMUR YANG DAPAT TUMBUH PADA ROTI
 
1.   Penicilium
 
Jamur ini hidup secara saprofit kadang – kadang dijumpai pada roti, kentang, kacang, atau makanan busuk lainnya. Konidianya berwarna hijau kebiruan.
Penicilium berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk konidia. Konidia dibentuk pada ujung hifa. Hifa yang membawa konidia disebut konidiofor.
 
 
2.  Zygomycota
 
     Jamur ini dinamakan Zygomycota karena membentuk spora istirahat berdinding tebal yang disebut Zigospora. Zygomycota berhabitat di darat, di tanah, atau pada sisa organisme mati. Zygomicota merupakan kelompok utama yang penting untuk membentuk mikoriza ( simbiosis jamur dengan akar tanaman ). Anggota Zygomycota terutama adalah jamur yang hidup sebagai saprofit.
 
     Zygomycota memiliki miselium yang bercabang banyak dan tidak bersekat-sekat. Hifanya bersifat senositik. Septa ditemukan hanya pada saat sel bereproduksi. Salah satu contoh Zygomycota yang penting adalah Rhizopus stolonifer. Jamur ini biasanya tumbuh pada roti dan makanan lain.   
 
3. Aspergillus
   
      Aspergillus hidup sebagai saproba pada bermacam-macam benda organik (seperti pada roti, daging yang sudah diolah, butiran padi-padian, dan kacang-kacangan). Koloninya berwarna abu-abu, hitam, kuning, atau coklat. Aspergillus hidup subur pada lingkungan yang lembab kurang cahaya matahari.
 
D. PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI
 
          Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
          Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjox9vUI7LA5cx-aF0Gc4Tb3ikUGas4oFKrU6CBN_wJq51mWpqpYql0BdRkLqTxrBJ-_Ig1rijkCTbZqsoN8Hr0ob7DlM4M72t8MZugITC5paraczGfgXVGRlKytxPBZcu99OyUFF4pSrA/s1600/%2540jamur+roti.jpg
 
BAB III
METODE PENELITIAN
A. VARIABEL
 
1.    Variabel Bebas
Kelembaban roti dari air yang diberikan terhadap roti, tidak diberikan terhadap roti ataupun roti yang dikeringkan.
 
2.    Variabel Kontrol
1.       Jenis roti yang dipakai.
2.       Ukuran roti yang sama.
3.       Udara yang ditutup plastic.
4.       Suhu ruangan (22-250C)
 
3.    Variabel Terikat
Perbedaan pertumbuhan jamur pada roti.
 
B. ALAT DAN BAHAN:
- Alat:
1.       Gunting
2.       Kertas
3.       Spidol/pena
4.       Kamera
5.       Pemanggang roti (toaster)
 
-Bahan:
A.      Roti tawar 3 potong.
B.      Plastik penutup makanan.
C.      3 buah kontainer/kotak
D.      50 ml air
   
C. LANGKAH KERJA:
1.       Siapkan alat dan bahan.
2.       Panggang Roti A sampai kelmbabannya mendekati 0%
3.       Biarkan Roti B
4.       Beri (tetesi ataupun basahi) sekitar 50ml air pada roti C
5.       Letak roti pada masing masing container
6.       Tutup kontainer menggunakan plastik dengan rapat.
7.       Beri label pada roti dan tulis keterangannya ( Roti A, B, C dan keterangan kelembaban)
8.       Kemudian ambil gambar dari ketiga roti sehari sekali.
9.       Letakkan ketiga roti pada tempat yang kering dan suhu ruangan (tidak teralalu panas ataupun dingin dan tidak ada pengaruh kelembaban luar).
10.   Biarkan selama ± 1 minggu (dalam penelitian ini 9 hari)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
D.LAPORAN HARIAN KERJA PENELITIAN


1 November 2014
Roti A (Kering)
 
 
 
A.      Belum Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.
B.      Belum Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.
C.      Belum Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.


Roti B (Normal)
Roti C (Lembab)
 
 
 
 
 


2 November 2014
Roti A (Kering)
 
 
 
Ketetrangan:
A.      Belum Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.
B.      Belum Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.
C.      Mulai muncul bintik hijau(jamur)


Roti B (Normal)


Roti C (Lembab)


 

 

 

 

 

3 November 2014

Roti A                                    Roti B                    Roti C


 

Ketetrangan:

A.      Belum Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

B.      Belum Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

C.      Bintik Hijau (jamur) semakin banyak dan muncul benang Hifa.

 

4 November 2014

Roti A                                                    Roti B                    Roti C


 

Keterangan:

A.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

B.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

C.      Jamur dan benang hifa semakin meluas.

 

 

 

 

 

5 November 2014

Roti A                                                    Roti B                    Roti C


 

Keterangan:

A.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

B.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

C.      Jamur dan benang hifa semakin meluas.

 

6 November 2014

Roti A                                                    Roti B                    Roti C


 

Keterangan:

A.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

B.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

C.      Jamur dan benanghampir menutupi sebagian dari permukaan roti tawar.

 

7 November 2014

Roti A                                                    Roti B                    Roti C


 

Keterangan:

A.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

B.      TIdak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

C.      Jamur dan benang hifa semakin meluas.

 

8 November 2014

Roti A                                    Roti B                    Roti C


 

Keterangan:

A.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

B.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

C.      Pertumbuhan/perluasanan jamur melambat.

 

9 November 2014

Roti A                                                    Roti B                    Roti C


 

Keterangan:

A.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

B.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

C.      Pertumbuhan/perluasanan jamur melambat.

 

10 November 2014

Roti A                                                    Roti B                    Roti C


 

Keterangan:

A.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

B.      Tidak Ada tanda – tanda pertumbuhan jamur.

C.      Jamur dan benang hifa menutupi sebagian besar roti tawar.

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil Pengamatan

 

Roti
Foto
Lama penyimpanan
Kelembaban
Permukaan atas yang ditutupi jamur
Warna Jamur yang muncul
A
(kering)
1 Nopember 2014 - 10 Nopember 2014 (foto diambil pada hari terakhir)
Hampir 0%
0%
-
B
(normal)
Normal (tidak diberi tindakan)
0%
-
C
(lembab)
TInggi (diberi 50ml air)
>60%
Putih (benang hifa) dan hijau

 

 

 

 

 

B.   Pembahasan

                  

          Dari hasil  tabel pengamatan di atas, kita dapat mengetahui bahwa roti tawar  A yang telah dikeringkan, tidak diberi air dan kelembabannya mendekati 0% tidak muncul satu pun jamur. Roti B yang tidak dikeringkan namun dibiarkan saja tanpa ada air (untuk menambah kelembaban) , juga tidak ada tanda – tanda munculnya jamur. Jika diperhatikan pada Roti C yang telah diberi 50ml air sehingga kelembabannnya tinggi, Jamur muncul hamper diseluruh permukaan roti, sekitar >60% permukaannya. Jamur yang muncul pada roti C adalah jamur – jamur yang berwarna Hijau dan putih.

 

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

          Dari hasil tabel pengamatan dan pembahasan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa roti tawar yang memiliki kelembaban yang lebih tinggi, lebih banyak ditumbuhi berbagai jenis jamur. Jenis jamur yang muncul di masing- masing roti yaitu jamur yang berwarna hijau (Penicilium). Sedangkan roti tawar yang tidak diberi tindakan masih dapat bertahan dari jamur karena bantuan pengawet dan roti tawar yang dikeringkan dapat tahan lebih lama lagi karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk pertumbahan jamur. Jadi hipotesis yang telah dinyatakan sebelumnya merupakan hipotesis alternative. Bahwa ada pengaruh kelembaban terhadap pertumbuhan jamur.

 

B. Saran

B.      Sebaiknya roti yang kita gunakan jangan sampai terkena air atau diletakkan di tempat yang lembab, karena pertumbuhan jamur dipengaruhi oleh air (kelembaban).

C.      Sebaiknya roti jangan terlalu sering dipegang atau ditekan, agar tidak menghambat pertumbuhan jamur.

D.      Simpan roti pada tempat tertutup ataupun kulkas agar roti lebih tahan lama.

E.       Roti dapat dikeringkan(dipanggang) agar lebih awet.

 

BAB VI

PENUTUP

Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai laporan penelitian “Jamur pada Roti” yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang saya peroleh hubungannya dengan makalah ini. Sayabanyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin. Terima Kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Kiky, Sheila.” Penelitian Jamur pada Roti Tawar “. 22 Nopember 2014. http://kikyshela.blogspot.com/2012/11/penelitian-jamur-pada-roti-tawar.html.

Anonymous.” Mengapa Roti Berjamur? Penyebab Jamur pada Roti “. 22 Nopember 2014. http://www.amazine.co/14555/mengapa-roti-berjamur-penyebab-jamur-pada-roti/.

Cokroaminoto.” Penyajian Data Dalam Penelitian” 22 Nopember 2014. http://www.menulisproposalpenelitian.com/2010/03/penyajian-data-dalam-penelitian.html?m=0

Elyana, Risky.”Kingdom Jamur / Fungi”.22 Nopember 2014http://risky-elyana.blogspot.com/2011/11/kingdom-jamur-fungi.html

Pujiyanto, Sri. & Ferniah, Rejeki Siti.2013.”Menjelajah Dunia Biologi 1”. Solo: Tiga Serangkai.