Senin, 12 Maret 2012


PSPS melakukan pertandingan pertama pada 1955. Sampai waktu sekarang umurnya sudah melebihi setengah abad. Selama setengah abad tersebut, PSPS bolak balik kesana kemari memakai berbagai stadion. Mari kita lihat markas-markasnya PSPS tersebut.




  • Stadion Hang Tuah, Pekanbaru
Stadion ini digunakan pada awal-awal PSPS di buat. Stadion ini di buat oleh Caltex sebagai hadiah. Sekarang stadion ini telah dirubuhkan dan diganti dengan mesjid An-Nur. Stadion ini berkapasitas 3500 penonton.










  • Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Pekanbaru
Sebelum renovasi
Stadion yang berwarna biru merupakan markas utama PSPS. Stadion ini tepatnya terletak di Rumbai Sport Center dekat Chevron Rumbai Camp dan Politeknik Caltex Riau. Oleh karena itu stadion ini pembangunannya dibantu oleh Caltex. Stadion ini berkapasitas 20.000 penonton. Sekarang sedang direnovasi dan ditingkatkan kapasitasnya sehubung dengan PON Riau 2012.






Sesudah renovasi











  • Stadion Kuansing Sport Center
Stadion ini digunakan sementara oleh PSPS untuk laga kandang sehubung dengan di renovasinya stadion Rumbai. Stadion ini terletak di Kuantan Singingi, Riau. Sedikit jauh dari Pekanbaru. Stadion ini juga digunakan untuk PON Riau 2012 tetapi pembangunannya sudah selesai sehingga bisa digunakan. Stadion ini Berkapasitas 25.000-an penonton.

  • Stadion Utama Riau Panam, Pekanbaru (kemungkinan seteleh PON Riau 2012)
Stadion ini adalah stadion termodern dan tertinggi atapnya di Indonesia. Stadion ini dibangun untuk PON Riau 2012. Stadion ini berkapasitas 43.000-an penonton. Stadion ini juga pernah dicoba oleh PSPS dalam latihan.(lihat baik-baik dalam foto, carilah para pemain PSPS tersebut)




Minggu, 11 Maret 2012


Asykar Bertuah, begitulah sebutan para suporter yang memenuhi Sport Center Kuansing. Mereka dengan gagah mewakili tanah melayu dalam Liga Super Indonesia di lapangan hijau. PSPS  di buat pada tahun 1955, mereka mengawalinya di Pekanbaru. Stadium pertama mereka adalah Stadium Hang Tuah yang merupakan hadiah dari Caltex. Stadim ini berkapasitas sekitar 3500 penonton dan membantu PSPS melalui banyak pertandingan.

Stadion ini telah dirobohkan dan menjadi Masjid An-Nur

PSPS mendaapat promosi ke Liga Super Indonesia setelah mendapat juara 3 di Divisi Utama 2008/2009. Setelah itu mereka selalu berada di papan tengah. Sebenarnya target PSPS adalah papan atas. PSPS adalah tim yang menguasai sumatra bersama PSMS, sebelum datangnya Sriwijaya F.C dan Semen Padang. PSPS pernah punya target juara atau era terbaiknya pada Divisi Utama 2002-2004. Pada saat itu PSPS memiliki beberapa pemain timnas. Seperti, Kurniawan Dwi Yulianto.

PSPS sekarang memiliki pemain yang berkualitas. Seperti Dzumafo dan Nzekou yang di datangkan dari Kamerun dan pada musim ISL 2011/2012 PSPS mendatangkan Zaenal Arif yang merupakan pemain Timnas yang telah menyetak belasan gol dan Ali Khadafi yang merupakan Timnas Togo dan mantan pemain Bontang F.C.

Dzumafo Herman Epandi


9





Zaenal Arif

99




Sabtu, 10 Maret 2012



Nama maskapai penerbangan ini sudah tidak asing di Riau. Maskapai ini dibuat tahun 2002 dengan modal beberapa pesawat Fokker-50. 

Setelah itu ditambah lagi armadanya dengan APBD Riau, karena ini maskapai asal Riau dan milik Pemprov Riau. Maskapai ini sempat berkembang dengan rute-rute penerbangan di sebelah barat Nusantara termasuk Malaysia. Tetapi Sayangnya sempat bangkrut beberapa kali, karena kesalahan dalam manejemen keuangan. Dan terakhir kali terbang pada Januari 2011. Namun ada rencana menghidupkan kembali Riau Airlines dengan menyuntikkan dana APBD ke maskapai tersebut. Semoga Riau Airlines dapat bangkit kembali dan mengikuti globalisasi dalam dunia penerbangan dan menjadi maskapai besar seperti tetangga Singapore Airlines dan Malaysia Airlines, kita lihat cerita Pemprov selanjutnya.

Pada berberapa masa, ada beberapa macam pesawat dimiliki Riau Airlines

  • Fokker-50, Pesawat pertama dengan jumlah 8 buah pada puncaknya

  • Avro RJ-146, Pesawat jet pertama dengan jumala 2 buah. Pesawat ini mungkin penyebab kebangkrutan karena pesawat ini unik sehingga perawatannya susah dan mahal (memiliki 4 mesin).


  • Boeing 737-500. Pesawat terakhir yang disewa dari PT.ANI dan berganti nama menjadi Riau Air.



Itulah Riau Airlines, semoga kita bisa mencoba layanan Riau yang bernuansa Melayu.