Sabtu, 11 Agustus 2012


Sabtu, 14 Juli 2012

Seiring bertambahnya jumlah penduduk muslim di Riau.  Jumlah pembangunan mesjid akan meningkat. Di ibukota kabupaten/kota, para Bupati dan Walikotaa mulai gencar membangun mesjid yang megah dan besar untuk masyarakatnya. Berikut beberapa diantaranya:


  • Mesjid An-Nur Pekanbaru



  • Mesjid Istiqomah Bengkalis


  • Mesjid Syarif Hasyim Siak Sri Indrapura



  • Mesjid Raya Al-Huda Tembilahan

  • Islamic Centre Bangkinang (ICB) Kampar

  • Mesjid Raya Rengat

  • Islamic centre  Pelalawan

  • Mwsjid Agung Bagansiapiapi

  • Mesjid Raya Dumai

  • Mesjid Agung Kepulauan Meranti


  • Mesjid Agung Pasir Pangaraian

  • Mesjid Agung Kuansing

"Semoga mesjid-mesjid yang indah ini selalu dipenuhi jemaah yang beriman dan bertaqwa setiap waktu"















Selasa, 03 Juli 2012



jika kurang jelas, silahkan baca disini:
http://www.riaupos.co/opini.php?act=full&id=1078&kat=3


Jika dilihat, semuanya disitu sudah memadai, bahkan standar nasional. Sport centre Kuansing terdiri dari 2 Gor dan sebuah stadion yang berkapasitas sekitar 20.000 penonton. Saat masuk ke area sport centre, sebenarnya sudah selesai tapi masih dalam tahap finishing dalam membuat taman dan jalan.





Walaupun belum selesai, stadionnya tetap digunakan oleh PSPS pekanbaru sebagai kandang. Karena kandang utamanya yang di Pekanbaru sedang direnovasi. Stadion ini cukup terawat, tetapi masih ada beberapa kekurangannya. Stadion ini juga sering disiarkan di ANTV saat PSPS main. Jika melihat rumputnya, Stadion sport centre kuansing ini memiliki drainase yang bagus, tetapi rumputnya gersang karena suhu di Riau yang panas sehingga lapangannya keras.


Selasa, 12 Juni 2012

Merupakan salah satu stadion terbaik di Riau, bahkan sumatera. Stadion ini dibangun oleh Chevron lengkap dengan drainase yang sangat berkualitas dan penerangan lapangan yang standart melebihi stadion yang seperti biasa.

Stadion ini telah dipakai di beberapa iven. Untuk perawatan dan listrik sudah lengkap dari Chevron seluruhnya. Sayangnya tribunnya kecil, tetapi warga duri emang sedikit jumlahnya jadi pas. Jika dibesarkan tribunnya sekitar 10.000 penonton paling bisa jadi homebase suatu klub besar.

Berikut beberapa fotonya.






Sabtu, 26 Mei 2012


Selasa, 15 Mei 2012


Perencanaan Kota




                Saat pergi ke kota metropolis, pemandangan yang dilihat biasanya perumahaan yang padat penduduknya. Ini disebabkan karena tidak pemerataan penduduk di kots tersebut. Hal tersebut dapat beresiko karena jika terjadi kebakaran mobil Damkar susah untuk masuk dan air sulit dicari. Karena padatnya penduduk, terpaksa rumah – rumah tidak berijin tersebut dibuat dengan tidak aman dan seadanya. Hal tersebut sungguh tidak aman bagi para masyarakat. Ini mungkin bisa terjadi pada Kota Pekanbaru 10 tahun lagi. Dilihat dari pinggiran kota Pekanbaru, sudah terlihat pemerataan pembangunan dan penduduk dengan sistem blok. Ini sungguh berguna pada masa mendatang saat jumlah penduduk meningkat. Tetapi yang berbahaya di kota Pekanbaru adalah letak bandara SSQ II yang berada ditengah kota. Jika dilihat dari Pekanbaru , letaknya bandara berada di atas bukit. Jikaapproach pesawat berada dekat dan rendah di atas kota. Bila dibiarkan, kasusnya tentu akan sama dangan bandara Polonia Medan.  Jatuhnya pesawat B737-200 Mandala di Medan menghasil jumlah korban yang banyak. Mengapa, karena letak bandara terlalu dekat dengan pemukiman. Jadi menurut saya, sebaiknya pemerintah lebih cepat untuk memindahkan bandara ke pinggiran kota seiring pesatnya pertumbuhan penduduk di Pekanbaru.Jika suatu kota nyaman ditempati dengan prasarana yang lengkap, maka penduduk tersebut akan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan produktivitas yang tinggi untuk membangun kota yang makmur.

Naufal Murtadza
Murid SMPS Cendana Duri Kelas 7D

Senin, 12 Maret 2012


PSPS melakukan pertandingan pertama pada 1955. Sampai waktu sekarang umurnya sudah melebihi setengah abad. Selama setengah abad tersebut, PSPS bolak balik kesana kemari memakai berbagai stadion. Mari kita lihat markas-markasnya PSPS tersebut.




  • Stadion Hang Tuah, Pekanbaru
Stadion ini digunakan pada awal-awal PSPS di buat. Stadion ini di buat oleh Caltex sebagai hadiah. Sekarang stadion ini telah dirubuhkan dan diganti dengan mesjid An-Nur. Stadion ini berkapasitas 3500 penonton.










  • Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Pekanbaru
Sebelum renovasi
Stadion yang berwarna biru merupakan markas utama PSPS. Stadion ini tepatnya terletak di Rumbai Sport Center dekat Chevron Rumbai Camp dan Politeknik Caltex Riau. Oleh karena itu stadion ini pembangunannya dibantu oleh Caltex. Stadion ini berkapasitas 20.000 penonton. Sekarang sedang direnovasi dan ditingkatkan kapasitasnya sehubung dengan PON Riau 2012.






Sesudah renovasi











  • Stadion Kuansing Sport Center
Stadion ini digunakan sementara oleh PSPS untuk laga kandang sehubung dengan di renovasinya stadion Rumbai. Stadion ini terletak di Kuantan Singingi, Riau. Sedikit jauh dari Pekanbaru. Stadion ini juga digunakan untuk PON Riau 2012 tetapi pembangunannya sudah selesai sehingga bisa digunakan. Stadion ini Berkapasitas 25.000-an penonton.

  • Stadion Utama Riau Panam, Pekanbaru (kemungkinan seteleh PON Riau 2012)
Stadion ini adalah stadion termodern dan tertinggi atapnya di Indonesia. Stadion ini dibangun untuk PON Riau 2012. Stadion ini berkapasitas 43.000-an penonton. Stadion ini juga pernah dicoba oleh PSPS dalam latihan.(lihat baik-baik dalam foto, carilah para pemain PSPS tersebut)




Minggu, 11 Maret 2012


Asykar Bertuah, begitulah sebutan para suporter yang memenuhi Sport Center Kuansing. Mereka dengan gagah mewakili tanah melayu dalam Liga Super Indonesia di lapangan hijau. PSPS  di buat pada tahun 1955, mereka mengawalinya di Pekanbaru. Stadium pertama mereka adalah Stadium Hang Tuah yang merupakan hadiah dari Caltex. Stadim ini berkapasitas sekitar 3500 penonton dan membantu PSPS melalui banyak pertandingan.

Stadion ini telah dirobohkan dan menjadi Masjid An-Nur

PSPS mendaapat promosi ke Liga Super Indonesia setelah mendapat juara 3 di Divisi Utama 2008/2009. Setelah itu mereka selalu berada di papan tengah. Sebenarnya target PSPS adalah papan atas. PSPS adalah tim yang menguasai sumatra bersama PSMS, sebelum datangnya Sriwijaya F.C dan Semen Padang. PSPS pernah punya target juara atau era terbaiknya pada Divisi Utama 2002-2004. Pada saat itu PSPS memiliki beberapa pemain timnas. Seperti, Kurniawan Dwi Yulianto.

PSPS sekarang memiliki pemain yang berkualitas. Seperti Dzumafo dan Nzekou yang di datangkan dari Kamerun dan pada musim ISL 2011/2012 PSPS mendatangkan Zaenal Arif yang merupakan pemain Timnas yang telah menyetak belasan gol dan Ali Khadafi yang merupakan Timnas Togo dan mantan pemain Bontang F.C.

Dzumafo Herman Epandi


9





Zaenal Arif

99




Sabtu, 10 Maret 2012



Nama maskapai penerbangan ini sudah tidak asing di Riau. Maskapai ini dibuat tahun 2002 dengan modal beberapa pesawat Fokker-50. 

Setelah itu ditambah lagi armadanya dengan APBD Riau, karena ini maskapai asal Riau dan milik Pemprov Riau. Maskapai ini sempat berkembang dengan rute-rute penerbangan di sebelah barat Nusantara termasuk Malaysia. Tetapi Sayangnya sempat bangkrut beberapa kali, karena kesalahan dalam manejemen keuangan. Dan terakhir kali terbang pada Januari 2011. Namun ada rencana menghidupkan kembali Riau Airlines dengan menyuntikkan dana APBD ke maskapai tersebut. Semoga Riau Airlines dapat bangkit kembali dan mengikuti globalisasi dalam dunia penerbangan dan menjadi maskapai besar seperti tetangga Singapore Airlines dan Malaysia Airlines, kita lihat cerita Pemprov selanjutnya.

Pada berberapa masa, ada beberapa macam pesawat dimiliki Riau Airlines

  • Fokker-50, Pesawat pertama dengan jumlah 8 buah pada puncaknya

  • Avro RJ-146, Pesawat jet pertama dengan jumala 2 buah. Pesawat ini mungkin penyebab kebangkrutan karena pesawat ini unik sehingga perawatannya susah dan mahal (memiliki 4 mesin).


  • Boeing 737-500. Pesawat terakhir yang disewa dari PT.ANI dan berganti nama menjadi Riau Air.



Itulah Riau Airlines, semoga kita bisa mencoba layanan Riau yang bernuansa Melayu.







Selasa, 28 Februari 2012


Jembatan Siak 3 sudah mulai diketahui banyak orang di Indonesia. Padahal baru beberapa bulan buka. Dengan desain yang "unik" bagi orang Indonesia, dikarenakan badan melengkung. Dan dengan hiasan yang unik juga. Tetapi yang memprihatinkan adalah apa yang terjadi beberapa minggu lalu. Yaitu terjadi lekukan pada baja utamanya atau tempat dimana kendaraan lewat. Padahal jembatan ini baru sebentar ada. Tetapi mengapa hampir sama dengan nasib Jembatan Kukar yang sudah ada beberapa tahun lamanya? Saya tidak tahu. Mungkin salah dalam perancangan, kualitas bahan ataupun lainnya. Menurut saya sebagai orang awam yang masih bersekolah, mungkin dikarenakan pemuaian. Sebab tidak nampak ruang antar besi di jembatan tersebut sehingga melengkung. Jadi, saya harapkan pihak berwajib segera melakukan pengecekkan di jembatan kebanggan Riau ini dengan teliti. Dan saya apresiasikan tulisan ini kepada Pemprov Riau dan Dinas PU.

Selasa, 07 Februari 2012

  • Sekilas tentang Chevron
Chevron didirikan pada tahun 1879 di Pico Canyon, California dengan nama Standard Oil Company of California atau Socal. Pada 2001, Chevron bergabung dengan Texaco untuk membentuk ChevronTexaco. Pada 9 Mei 2005, ChevronTexaco mengumumkan akan melepas moniker Texaco dan kembali ke nama Chevron. Texaco akan tetap menjadi sebuah merek di bawah perusahaan Chevron. Pada 19 Agustus 2005, Chevron bergabung dengan Unocal Corporation, sebuah gerakan yang membuat Chevron produsen terbesar energi geotermal di dunia.




sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Chevron#Chevron_Pacific_Indonesia


  • Chevron di Indonesia dan Riau
Di Indonesia Chevron bermulai saat ditemukannya miyak di Minas, Riau pada awal abad ke-20. Pada saat itu Indonesia masih dibawah pemerintahan Hindia Belanda. Minyak tersebut ditemukan dengan eksplorasi minyak di kawasan tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda dan kerjasama dengan Chevron (?).Pada saat itu juga, Chevron di Indonesia masih bernama Unocal Indonesia. Bahkan Unocal belum termasuk di perusahaan Chevron saat itu. Tetapi yang mulai mengebor di Minas adalah Standard Oil Company of California (Socal) dan Texas Oil Company (Texaco) membentuk sebuah perusahaan patungan di daerah Sumatera, bernama N.V. Nederlandsche Pacific Petroleum Maatschappij atau NPPM. Perusahaan ini menemukan sebuah sumur minyak non-produktif yang akhirnya ditutup. Pada tahun 1944, ahli geologi NPPM, Richard H. Hopper dan Toru Oki bersama timnya menemukan sumur minyak terbesar di Asia Tenggara, Minas. Sumur ini awalnya bernama Minas No. 1. Minas terkenal dengan jenis minyak Sumatera Light Crude (SLC) yang baik dan memiliki kadar belerang rendah.

 Socal dan Texaco sempat bergabung dan menjadi nama Caltex. Sehingga nama perusahaan ini pada 1950-an menjadi Caltex Pacific Oil Company (CPOC). Pada saat itu juga ditemukannya ladang minyak terbesar di Indonesia, malebihi sumur minyak Minas. Yaitu Duri. Ladang minyak tersebut kini bernama Duri field. Ladang tersebut membuat pesat pertumbuhan di Kota Duri. Duri sekarang menjadi salah satu kota besar di Riau. Dan nama perusahaannya kembali berubah pada 1960-an menjadi Caltex Pacific Company.

Seiring semakin banyaknya sumur minyak yang ditemukan di daerah operasi Caltex, peta daerahpun dibuat. Peta daerah operasi ini biasa disebut Kangaroo Block, karena bentuknya yang seperti kangguru. Di luar Kangaroo Block, Caltex (yang pada dekade 1970-an mengubah kembali namanya menjadi PT Caltex Pacific Indonsia) pada saat itu juga mengopeasikan daerah Coastal Plains Pekanbaru Block (CPP Block) dan Mount Front Kuantan Block (MFK Block).

Duri Field (pojok kanan atas). Duri (tengah)
 

Dengan banyaknya ladang minyak Caltex. Pengeboran minyak mencapai berjuta-juta barel. Hal tersebut juga membantu Indonesia mejadi Macan Asia pada masa pemerintahan Soeharto. Tetapi saat 2005 Caltex diakuisisi oleh Chevron bersama dengan Texaco dan Unocal. Maka, resmi nama PT Caltex Pacific Indonesia berubah menjadi PT Chevron Pacific Indonesia.

Dan sampai sekarang hampir seperlima dari Riau adalah daerah operasi CPI dengan Camp-Camp di Duri dan Minas sebagai tempat produksi dan Dumai dan Rumbai sebagai HQ dan transport. Dan kontrak tersebut berakhir pada 2021.

sumber:




Kamis, 19 Januari 2012


  • Duru, Bengkalis, Riau, Indonesia

  • Chevron Duri Camp

  • Seulawah Complex, Lingkungan hidupku