Teknologi Lampu Xenon
3 Mahasiswa
Intstitut Teknologi Duri (ITD) yang terkemuka telah menemukan lampu hemat
energi yang dibuat dari Xenon yang bisa menyala selama 50 tahun. Seorang
pengusaha yang bernama Budiarti memiliki perusahaan lampu nasional, PT Cantika
Purnama Indah / PT CPI, ingin membeli teknologilampu Xenon tersebut untuk
dipasarkan secara komersial agar berguna bagi semua masyarakat.
Joko
sebagai asisten Budiarti, menjadwalkan pertemuan di Cafe pada hari senin.
Joko : “Selamat sore! Apakah
anda para mahasiswa ITD?”
Lily : “Selamat sore, Pak!
Iya kami perwakilan ITD, Apakah anda Bpk. Joko?”
Joko : “Iya, dengan saya
sendiri, saya mengumpulkan anda disini untuk menemukan anda dengan CEO PT CPI
Ny. Budiarti untuk membahas tentang pembelian teknologi temuan anda.”
Rangga : “Iya, tadi sudah
mendapat surat undangan langsung dari Ny. Budiarti, sepertinya perusahaan anda
sangat meminati teknologI Lampu Xenon® kami.”
Joko : “Iya benar sekali, itu penemuan yang
luar biasa! Oh sepertinya itu Nyonya datang. Halo, selamat malam Ny. Budiarti,
silahkan duduk.”
Budiarti : “Terima kasih, Joko, tolong
ambilkan dokumen surat kontrak dan buku cek saya, jangan lupa pena-nya!”
Joko : “Siap Nyonya!”
Rahul : “Jadi Nyonya, apakah benar anda
tertarik dengan teknologi Lampu Xenon® kami?”
Budiarti: “Iya itu benar,saya terkesima dengan
penemuan anda,bahwa lamou yang bisa bertahan selama 50 tahun itu sangat
mengesankan dan inovatif.”
Rangga : “Iya, proyek itu kami kerjakan selama
6 semester dan hasilnya sangat memuaskan.”
Joko : “Ini Nyonya, semua dokumen – dokumennya
dan buku cek anda.”
Budiarti : “Baiklah, mari kita mulai negosiasi
pembelian hak paten teknologi anda.”
Lily : “Kami mematok teknologi tersebut
sekitar Rp 1.200.000.000,- sebagai biaya riset kami.”
Rahul : “Kami juga menuntut loyalti sekitar
10% setiap unit yang terjual yang akan masuk ke rekening ITD sebagai biaya
operasional.”
Budiarti: “Baiklah,mari kita rencanakan ulang.
Bagaimana dengan Rp 700.000.000,- dan 6% per unit untuk
loyaltinya? Kita harus mencari jalan tengah.”
Joko : “Betul,
ditambah teknologi anda masih experimental.
Belum dibuktikan secara komersial.”
Rangga : “Oh maaf,
tidak bisa Nyonya, Bapak. Itu bukan merupakan jalan tengah. Karena semua sudah
dibuktikan di International Science Fair di Hamburg, Jerman dimana kami juara 1.”
Rahul :
“Karena itulah kami menuntut hak kami. Kita ambil jalan tengah yang sebenarnya,
pagiamana kalo biaya riset Rp 1.000.000.000,- dan loyalty sekitar 7% , ini
adalah penawaran terakhir untuk anda, harap dipikirkan baik baik.”
Joko :
“Wah, besar sekali loyalty yang ada minta.”
Lily : “Iya
pak, karena ini merupakan inovasi yang perlu diapresiasi, khususnya ITD yang
telah membimbing kami.”
Joko :
“Hmm..Menurut saya itu merupakan harga yang pas diiringi dengan peluang pasar
juga perkembangan ekonomi kita yang memiliki tuntutan listrik masyarakat yang
membutuhkan lampu. Menurut Nyonya bagaimana?”
Budiarti :
“Betul sekali, saya setuju dengan harga ini. Baiklah kita akan menjalan kontrak
ini selama 10 tahun sebelum perpanjangan kontrak, ini akan saya buat cek anda.”
(Menuliskan cek dan memberikannya kepada Rahul).
Rahul :
“Terima kasih banyak Nyonya, semoga kerjasama ini dapat terus berlangsung untuk
waktu yang lama.”
Joko :
“Aamiin, dan produksi ini akan dimulai minggu depan, disaat itu kalian sudah
bisa loyalty.”
Budiarti :
“Tetaplah berinovasi untuk bangsa adik – adik!”
Lily :
“Baiklah Nyonya, kami akan kembalik ke kampus. Terima kasih lagi atas
kerjasamanya, dan minggu depan kita lakukan rapat perdana.”
Joko :
“Sama – sama, hati – hati di jalan!”
Rangga :
“Assalamualaikum.”
Budiarti :
“Waalaikumusalam.”
Budiarti (Pengusaha) : Dian Budiarti
Joko (Asisten) : Adjie Variananda Sukarno
Lily (Mahasiswa 1) : Liza Rizki Amalia
Rahul (Mahasiswa 2) : Muhammad Reza Alfajri
Rangga (Mahasiswa 3) : Naufal Murtadza
X MIA 1
0 comments:
Posting Komentar